Sabtu, 15 Februari 2020

Little Women: Membuat Kamu Tahu Tentang Anak Pertama, Peran Ibu dan Arti Keluarga

"Hanya karena mimpiku berbeda dengan mimpimu tidak membuat mereka tak penting"
(Meg March)

Picture by The New York Times

Judul Film: Little Women
Sutradara: Greta Gerwig
 Novel by: Louisa May Alcott
Produser: Amy Pascal, Denise Di Novi, Robin Swicord
Produksi: Columbia Picture
Pemeran: Saoirse Ronan, Florence Pugh, Emma Watson, Eliza Scanken, Laura Dern, Meryl Streep

Sinopsis


Little Women. Film yang berkisah tentang empat bersaudara (perempuan semua) yang dibesarkan oleh sang ibu. Sebab ayah mereka pergi berperang dalam jangka waktu yang tak bisa ditentukan.

Empat bersaudara tersebut adalah Jo March, Amy March, Meg March, dan Beth March. Mereka memiliki mimpi dan ambisi masing-masing. Yang dalam film ini dikisahkan secara mundur melalui tokoh Jo March. Sebagai anak pertama yang berprofesi sebagai guru sekaligus penulis.

Melalui novel yang ditulisnya ia bercerita tentang proses kreatifnya dalam menulis. Tentang perjuangannya bagi keluarga. Tentang cara sang ibu dalam mendidik mereka. Dan tentu saja tentang konflik yang terjadi di antara mereka. Serta kisah cinta yang dialami oleh masing-masing mereka.

Bagaimana sang ibu yang meski hidup serba kekurangan tetapi mengajarkan arti berbagi kepada sesama. Terutama yang lebih kekurangan dari mereka.

Tentang bagaimana Jo March sebagai kakak tertua berjuang mewujudkan mimpi sang adik agar mereka bisa hidup berkecukupan, kelak. Tentang perasaannya yang tertekan akibat dikhianati oleh sang adik. Dan tentang pengertian sang ibu dalam situasi rumit ini.

Dengan latar negara Inggris abad 1860, film Little Women menyuguhkan pemandangan alam yang indah dan kostum-kostum pemain yang menarik. Pantaslah jika kemudian diganjar piala Oscar.

Kesimpulan

1. Jangan Suka Membohongi Hati Nurani.

Menjadi anak pertama itu meski menyukai kebebasan tetapi memiliki kepedulian terhadap keluarga. Bahkan rela mengorbankan kepentingan dirinya demi keluarga dan adik-adiknya. Hal yang Jo March alami dalam film ini. Bahkan ia rela melepas orang yang dicintai demi sang adik yang ternyata mencintai laki-laki tersebut.

"Saya lebih peduli untuk dicintai atau ingin dicintai"
 (Jo March)
"Itu tidak sama dengan mencintai"
(Marmee)

Foto by vox

Ia ingin marah. Ingin membenci sang adik. Tetapi hanya dipendamnya saja. Ia lebih menyalahkan diri sendiri sebab menolak cinta laki-laki tersebut. Baru menyadari bahwa ia ternyata mencintai laki-laki itu setelah semua sudah terjadi. Laki-laki itu menikahi adiknya. Intinya jangan suka membohongi kata hatimu jika tidak ingin menyesal.

2. Orang yang Jatuh Cinta Itu Sulit dinasihati

Hal ini terlihat dari sikap Meg March yang telah jatuh cinta kepada seorang laki-laki. Jika awalnya ia atas dukungan sang kakak memiliki niat untuk lepas dari kemiskinan dengan menjadi aktris. Kini semua mimpi itu musnah ketika sang cinta hadir.

Foto by IDNTimes

"Saya mungkin tidak selalu benar. Tapi saya tidak pernah salah"

Ia hanya ingin menikah dan memiliki anak serta mengurus suami. Tak peduli suaminya tak memiliki banyak harta. Susah kata lainnya. Tapi Meg March merasa sangat bahagia. Kebahagiaan yang disesalkan oleh Jo sebagai anak tertua.

3. Semarah Apa pun Terhadap Saudara, Ia Tetaplah Saudara Kita.

Jo yang membenci Amy karena telah membakar naskah yang ia simpan rapat-rapat. Tetap tidak tega dan khawatir ketika Amy terperosok di lubang es.

"Hidup ini terlalu singkat untuk marah pada saudara perempuan"
(Jo March)

Foto by IDNTimes

Amy yang menikahi laki-laki yang dekat dengannya tetap ia sambut dengan baik ketika berada di rumah. Hanya sang ibu yang mengetahui betapa hancur hatinya saat itu.

3. Kita Tidak Bisa Menolak Takdir

Betapa pun sebuah keluarga menyayangi anggota keluarga yang paling manis dan kalem. Ketika Tuhan memintanya kembali, bisa apa kita? Beth, anak paling manis dan tak banyak tingkah dari March bersaudara harus berpulang keharibaaan-Nya akibat sakit yang dideritanya. Tetapi akibat dari peristiwa ini Jo yang sempat memutuskan berhenti menulis setelah insiden naskahnya dibakar oleh Amy. Akhirnya mendapatkan ide dan kembali menulis novel yang ternyata berhasil terbit.

4. Ibu, Pembentuk Karakter Anak

Karakter anak yang kuat terbentuk dari didikan seorang ibu. Melalui nasihat dan tingkah laku sang ibu dalam mengajarkan kebaikan. Anak-anak akan selalu mengingatnya meski sang ibu tak ada.

"Jadilah baik satu sama lain"
(Marmee)

Foto by POPbela.com

"Jangan biarkan matahari terbenam karena kemarahan Anda. Maafkan dia dan mulai lagi besok" 
(Marmee)

5. Ibu, Tempat Bersandar Dari Masalah

Meski setiap masalah kita sendiri yang bisa menuntaskannya. Namun kehadiran ibu sebagai tempat bersandar membuat hati tenang. Hal tersebut terlihat dalam adegan Jo yang sedang tertekan.

"Mengapa harus malu dengan apa yang kamu inginkan"

Foto by IDNTimes

Penutup

Film Little Women sangat bagus untuk ditonton oleh siapa saja. Lewat film ini kita bisa belajar banyak tentang kehidupan. Terutama tentang posisi anak pertama dan posisi ibu dalam membesarkan anak-anak seorang diri.

Film Little Women membuat kita rindu akan masa kecil. Dan juga rindu kebersamaan dengan saudara-saudaari kita. 

Film Little Women membuat saya, kamu dan kita semua menyadari bahwa kebersamaan dengan keluarga itu hal utama yang harus dijaga sampai kapan pun.


#FilmBagus
#LittleWomen
#PeraihPialaOscar2020
#KategoriKostumTerbaik















26 komentar:

  1. Wah film ini udah lama masuk di list of watch aku. Karena ada Emma Watson nya hehe, juga aku pernah baca bukunya dulu banget. Bacaan inggris klasik. Thankyou for the honest review ya mba.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama Mba. Buku dan filmnya sama-sama bagus.

      Hapus
  2. Wow, cewek banget ya film ini. Tapi sekilas membaca dari sini aku masih tak paham mengapa jo tak menganggap kebahagiaan meg dengan suaminya itu cukup. Sepertinya aku tipe2 bisa cinta buta juga nih hahahha..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, film drama keluarga yang cewek banget.

      Hapus
  3. Membaca ulasannya, film ini memang keren dan pantas buat dapat piala Oscar. Meski belum pernah nonton, Little Woman ini lekat dengan kehidupan sehari-hari. Konflik dengan saudara perempuan dan kehadiran ibu sebagai tokoh bijak dan pemberi solusi. Trims ulasannya, Mbak. Suka deh, bacanya

    BalasHapus
  4. Mba, bukannya Jo itu anak kedua?
    Anak pertama kan si Meg?

    Terus, Jo nggak dikhianati adiknya kok, dia nolak Laurie.
    Adiknya memang naksir Laurie, tapi memilih pergi karena Laurie naksir Jo.

    Terus si Amy anak bungsu itu mengejar lelaki kaya tapi nggak jadi nikah, akhirnya nikah ama Laurie

    Si Jo memang punya sifat yang keras, pemberani, nggak mau dikekang, bukan karena dia anak sulung.

    Justru anak sulung si Meg itu yang lembut, awalnya dia juga suka lelaki kaya, meski akhirnya kepincut ama kebaikan hati lelaki biasa.

    Film ini keren tapi terlalu banyak pesan, tiap tokoh membawa pesan masing-masing.
    Dan semuanya pesan itu penting banget :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh, gitu ya? Hihihi...berarti aku kurang ngeh. Kurang lebih begitulah. Terima kasih Mba atas koreksinya.

      Hapus
  5. Waaah... Ada Emma Watson ya. Kalau lihat dia tuh masih terbayang sosok Hermione. Jadi penasaran gimana dia keluar dari Hermione ke tokoh yang lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dan yang pasti cantiknya itu sempurna ya Mba.

      Hapus
  6. betul mbak jadi rindu keluarga, rindu masa kecil , kayaknya bakalan baper saya nanti kalau nonton film ini , pasti ngena banget sama kehidupan nyata.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada sisi dalam film ini yang ngerasa gue banget Mba.

      Hapus
  7. jadi penasaran nih pengen nonton, Jo ini sosok kakak pengayom banget ya.
    cari juga ahh film ini, suka nonton film keluarga seperti ini :)

    BalasHapus
  8. Saya suka film seperti ini.. membaca review nya saja sudah membayangkan adegan yang sarat haru biru. Banyak makna positivnya juga ya mbak.. semoga ada kesempatan nonton film ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mba. Meski hiburan pasti ada hikmah yang bisa diambil.

      Hapus
  9. Deeply banget ya mba, penasaran cobaaa pengen nonton juga. Pantesaaan, dapet piala oscar karena emang sedalam itu jalan ceritanya. Baru baca reviewnya aja kayak gini aku udah terharu huhu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi...iya, drama keluarga itu pasti ada harunya Mba.

      Hapus
  10. Kira-kira aku mewek gak ya lihat film ini, cerita tentang keluarga kebanyakan berkisah tentang pengorbanan..

    BalasHapus
  11. Seru ya mba.. Jadi pingin nonton nih. Mantap reviewnya

    BalasHapus
  12. Seburuk apa pun saudara dia tetap saudara kita.. Yang pada akhirnya memang nggak bisa terus menerus bermusuhan dan mendiamkan.. Pengalaman sy banget ini Mbak.. :( perlu nonton film ini juga kayaknya. Hiks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mba. Saudara tetap saudara seperti apapun kondisinya.

      Hapus
  13. Waah terima kasih telah diulas. Ingin nonton film ini tapi cuma bentar tayang bisokopnya, udah diturunin aja pas mau nonton. Padahal trailernya aja bikin penasaran. Kental drama keluarganya😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama Mba. Wah, iya, ya sudah turun. Saya malah gak ngeh.

      Hapus

Balada Si Roy, Film yang Saya Nantikan di Tahun 2023

Sebagai penikmat film ada beberapa film yang ingin saya tonton di tahun 2023. Terutama film yang diadaptasi dari sebuah buku atau novel. Jug...